Game Roblox, sebuah permainan yang telah menjadi populer di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, kini menjadi sorotan di Turki karena dilarang oleh pemerintah setempat. Hal ini disebabkan oleh masalah yang sama yang telah lama menghantui game ini, yaitu eksploitasi anak-anak yang memainkannya.
Pemerintah Turki menemukan bahwa Roblox telah menjadi tempat bagi predator anak-anak untuk mencari korban, mirip dengan kasus-kasus yang terjadi di negara lain. Pada tanggal 7 Agustus 2024, pemerintah Turki resmi mengumumkan bahwa game Roblox akan diblokir karena dianggap memberikan celah bagi eksploitasi anak-anak. Pernyataan tersebut disampaikan melalui akun media sosial resmi pemerintah Turki.
Salah satu alasan utama mengapa Roblox dianggap berbahaya adalah karena banyaknya konten dewasa dan seksual yang dapat dengan mudah diakses oleh para pemain, termasuk anak-anak. Fitur interaksi dalam bentuk percakapan bebas di dalam game ini juga disebut sebagai faktor risiko yang tinggi.
Meskipun Roblox sebenarnya memiliki fitur yang seharusnya memastikan bahwa pemain hanya bisa berinteraksi dengan orang-orang yang sebaya, namun kenyataannya siapa pun dapat mendaftar dengan usia berapapun tanpa harus melalui verifikasi yang ketat. Hal ini menyebabkan banyak kasus predator anak dan grooming yang terjadi di dalam game ini.
Bahkan, tidak sedikit orang tua yang melaporkan bahwa anak-anak mereka telah menjadi korban rayuan dari predator anak yang bersembunyi di dalam Roblox. Kasus penculikan juga kerap terjadi akibat anak-anak yang terjebak oleh pelaku predator yang menggunakan game ini sebagai sarana untuk melakukan kejahatan.
Kepolisian di Amerika Serikat sendiri telah berhasil menangkap puluhan pelaku predator anak sejak tahun 2018 yang ternyata merupakan pemain aktif di Roblox. Hal ini menunjukkan bahwa masalah eksploitasi anak-anak di dalam game ini bukanlah hal yang kecil dan perlu mendapatkan perhatian serius dari berbagai pihak.
Sebagai orang tua, kita harus lebih waspada terhadap apa yang diakses oleh anak-anak kita di dunia maya, termasuk dalam hal bermain game online. Penting untuk selalu memonitor aktivitas mereka dan memberikan pengawasan yang ketat agar mereka tidak menjadi korban dari predator online yang tidak bertanggung jawab.
Dengan adanya larangan terhadap Roblox di Turki, semoga hal ini dapat menjadi pembelajaran bagi negara-negara lain untuk lebih memperketat pengawasan terhadap game online yang memiliki potensi risiko bagi anak-anak. Kesejahteraan dan keselamatan anak-anak harus selalu menjadi prioritas utama dalam pengembangan teknologi dan hiburan di era digital ini.